Saturday, January 28, 2012

Final Destination

                                Final Destination 1 menceritakan tentang Alex Browning yang tidak lama setelah menaiki pesawat yang akan terbang dalam acara kunjungan kelas ke Paris, mendapat penglihatan bahwa pesawat yang dinaikinya, Boeing 747 Volee Air Penerbangan 180 akan meledak tidak lama setelah lepas landas. Alex berusaha untuk membatalkan penerbangan pesawat itu dan membuat keributan di pesawat. Setelah keributan itu, akhirnya dia dikeluarkan dari pesawat dengan salah satu gurunya, dan beberapa siswa lain yang juga membatalkan pemberangkatan karena diperintah untuk menjaganya. Hanya beberapa saat setelah pesawat lepas landas mereka menyaksikan pesawat yang sebelumnya mereka tumpangi itu meledak, menewaskan seluruh penumpang yang berada di pesawat, seperti teman baiknya, George (saudara kembar Tod) dan pacar Alex dan Tod, Blake Dreyer (Christine Chatelain) dan Christa Marsh (Lisa Marie Caruk). Sedangkan mereka yang selamat, awalnya lolos dari kematian, namun kehidupan mereka hanya tinggal sebentar, rangkaian kematian misterius yang mengerikan mulai menghantui mereka..

                              Final Destination 2 menceritakan tentang
Alur film terjadi saat setahun setelah kecelakaan Penerbangan 180, lima tahun sebelum kecelakaan roller coaster wahana Devil's Flight dan sembilan tahun sebelum tabrakan mobil di McKinley Speedway. Kimberly Corman (A. J. Cook) menyaksikan penglihatan mengenai kecelakaan mobil beruntun yang terjadi di Rute 23, membunuh seluruh orang yang terkena. Ia keluar dari mobilnya yang diisi teman-temannya, Shaina (Sarah Carter), Dano (Alex Rae), dan Frankie (Shaun Sipos) . Penghentian mobilnya yang berada di jalur untuk masuk ke jalan raya itu mengganggu banyak orang, yaitu, guru bernama Eugene Dix (T.C. Carson), ibu-anak Nora (Lynda Boyd) dan Tim Carpenter (James Kirk), ibu hamil Isabella Hudson (Justina Machado), pemenang lotere Evan Lewis (David Paetkau), seorang pecandu narkoba Rory Peters (Jonatahn Cherry), seorang selfish Kat Jennings (Keegan Connor Tracy), dan polisi Tom Burke (Michael Landes), yang mana mereka ingin masuk ke Jalan Tol. Ketikia Tom menanyai Kimberly di depan jalan, penglihatan Kimberly menjadi nyata. Ketika mereka ketakutan, sebuah truk besar menghancurkan mobil Kimberly dan menewaskan teman-temannya.
Setelah kematian Evan, dimana kepalanya tertusuk tangga darurat di apartemennya setelah mencoba menyelamatkan diri dari kebakaran di apartemennya, Kimberly takut bahwa Kematian berusaha me"matikan" orang yang telah selamat dari kecelakaan tersebut. Bingung karena Evan adalah orang terakhir yang mati dalam penglihatan Kimberly, ia mengunjungi Clear Rivers (Ali Larter) di rumah sakit jiwa. Clear adalah orang terakhir yang selamat dari Penerbangan 180 setelah Alex Browning meninggal. Clear menolak untuk menolong Kimberly dan berubah pikiran saat tubuh Tim tertimpa oleh sebuah kaca tebal. Pengurus Pemakaman yang aneh, William Bludworth (Tony Todd) , menerangkan kepada Kimberly, Clear, dan Tom bahwa mereka bisa selamat dari Kematian dengan hadirnya kehidupan baru di antara mereka, dan pemahaman yang mereka mengerti adalah maksud dari WIlliam adalah kelahiran, yang berarti bayi yang dikandung Isabella bisa menyelamatkan mereka. Nora meninggalkan grup saat mereka berkumpul di apartermen, namun saat beranjak di lift, kepalany terjebak di pintu lift dan mengakibatkan lehernya terpotong.
Isabella dibawa ke custody tetapi tiba-tiba saja ia ingin melahirkan, seorang polisi membawanya ke rumah sakit. Kimberly, Polisi Tom Burke, Kat, Rory, dan Eugene pergi untuk menemui Isabelle, dan mereka saling mengungkapkan bahwa mereka pernah mencurangi kematian sebelumnya dalam periode yang nyaris sama di kejadian berbeda, lalu Kematian ingin mengumpulkan mereka yang telah mencuranginya untuk dibunuh. Isabelle dan Tom membuat mobil yang mereka tumpangi mengalami tabrakan, Eugene terkena tusukan pipa dan dibawa ke rumah sakit. Kat secara tidak sengaja terbunuh saat air bag yang aktif tiba-tiba saja menggembung saat seorang polisi menekan kap mobil dengan kencang, membuat kepalanya tertusuk pipa di belakang kepalanya. Puntung rokok yang dijatuhkannya terbang dan mengenai cairan gas yang bocor yang mengalir, menyebabkan mobil itu meledak dan sebuah kawat berduri melayang dan memotong tubuh Rory. Anggota grup yang tersisa pergi ke rumah sakit dan menyaksikan kelahiran Isabelle., tetapi Eugene dan Clear terbunuh oleh ledakan has. Menyadari harus membunuh dirinya sendiri untuk menyelamatkan sisanya, Kimberly mencuri ambulan dan menceburkan dir ke danau. Ia tenggelam dan meninggal, tetapi segera diselamatkan oleh Burke dan Kimberly yang baru saja mati suri, berhasil mencurangi kematian. Isabelle yang dikira mati ternyata tidak, setelah Kimberly yang berusaha mengingat penglihatannya ternyata sadar bahwa Isabelle berhasil mengerem mobilnya di saat yang tepat dan keluar dari jalur tol.
Film berakhir di adegan saat Kimberly, ayahnya, Burke, dan siapapun yang telah menolong orang-orang yang telah selamat mengadakan barbeque. Tetapi, seorang remaja bernama Brian (Noel Fisher) terbunuh oleh pembakar barbeque yang meledak, saat mengetahui kematian Rory membuat dirinya selamat sementara. Sementara tangannya terlempat ke depan piring Ibunya.

                             Final Destination 3 menceriatakan tentang Enam tahun setelah kecelakaan Penerbangan 180, lima tahun setelah kecelakaan mobil di Rute 23 dan empat tahun sebelum tabrakan mobil McKinley Speedway, Wendy Christensen, seorang siswi yang akan lulus dan fotografer SMU McKinley mengunjungi sebuah Taman Bermain bersama temannya Carrie Dreyer, pacar Carrie, Kevin Fischer, dan pacarnya sendiri Jason Wise sebelum kelulusannya. Ketika mereka bermaksud untuk menaiki wahana roller coaster bernama Devil's Flight, Wendy mendapatkan penglihatan mengenai kecelakaan yang terjadi pada roller coaster yang akan mereka tumpangi, dan menewaskan seluruh penumpangnya. Wendy meyakinkan Kevin yang duduk di sebelahnya, dan penumpang lainnya yang juga satu sekolah dengan Wendy, yakni Ian McKinley, Erin Ulmer, Lewis Romero, Ashley Freund, Ashlyn Halperin, dan alumnus Frankie Cheeks untuk pergi dari roler coaster itu. Kemudian, sebelum sempat menyuruh Carrie dan Jason untuk pergi, roller coaster berjalan dan kecelakaan seperti dalam penglihatan Wendy sebelumnya dan menewaskan seluruh penumpangnya.
Saat Wendy bersiap untuk meninggalkan kampus barunya, Kevin, yang sudah meneliti kecelakaan penerbangan 180 memberitahu Wendy mengenai Alex Browning, yang mendapat penglihatan dan menyelamatkan beberapa temannya di pesawat. Sebelum ia bisa memberitahu tentang kematian beruntun yang menewaskan orang-orang yang selamat dari kecelakaan pesawat, Wendy sudah pergi dengan mobilnya. Sore itu, Ashley dan Ashlyn pergi ke salon penghitam kulit untuk upacara kelulusan mereka. Sementara Wendy yang melihat-lihat hasil fotonya di komputer, yang mana foto-foto tersebut dia ambil sebelum kecelakaan terjadi. Melihat foto Ashley dan Ashlyn yang karena kesalahan memotret, tampak seakan mereka berdua terbakar. Wendy merasakan sesuatu yang janggal dan mencoba untuk menghubungi Ashley, tetapi Ashley dan Ashlyn sedang dalam bilik penghitam kulit, terjebak di dalamnya dan terbakar hingga mati saat mesin pengatur suhunya rusak.
Setelah pemakaman Ashley dan Ashlyn, Wendy memberitahu Kevin mengenai apa yang ia pikir mengenai pengejaran Kematian atas mereka. Wendy menunjukkan Kevin foto-foto saat berada di Taman Bermain dan percaya bahwa foto-foto itu menunjukkan bagaimana mereka mati. Saat di drive-thru, Wendy dan Kevin hampir tertabrak truk. Pengendara di depan mobil Kevin meninggal karena kepalanya nyaris hancur akibat kipas pendingin mobil Kevin yang meloncat keluar, pengendara itu kemudian diketahui adalah Frankie. Esoknya, Wendy dan Kevin pergi mengunjungi gym kampus Lewis. Lewis tidak percaya mengenai metode yang ditemukan Wendy, berlatih beban dan kepalanya hancur akibat mesin tersebut. Malamnya, kedua orang itu mengunjungi Ian dan Erin di toko, tetapi mereka pikir Wendy dan Kevin hanya ketakutan. Sebuah kecelakaan terjadi, mengakibatkan beberapa rak besar berisi peralatan kebun dan rumah jatuh, kumpulan kayu besar yang tajam nyaris menewaskan Ian sampai akhirnya bisa diselamatkan Wendy. Lalu, beberapa barang yang jatuh mengaktifkan pistol paku yang berada di depan dan di atas rak tempat Erin menyender. pistol paku itu bergerak karena gravitasi dan mengeluarkan paku dengan cepat, mengakibatkan Erin meninggal karena paku-paku tersebut.
Esok paginya, Wendy tertidur setelah mencari petunjuk di foto-fotonya. Adiknya Julie diam-diam mengambil gelang yang berada di meja Wendy yang mana gelang itu dipinjam Wendy selama seminggu. Lalu Julie, dan kedua temannya Perry Malinowski dan Amber pergi mengunjungi pesta ulang tahun kotanya yang akan dimeriahkan dengan pesta kembang api saat Wendy terbangun. Ia melihat foto penumpang di roller coaster dan terkejut saat melihat sebuah tangan mengenakan gelang, menunjukkan bahwa Julie dan temannya masuk dalam Dafter kematian dan menjadi orang selanjutnya. Segera ia menelepon Kevin yang menjadi staff di perayaan untuk mencari Julie dan kedua temannya dan Wendy berangkat menuju perayaan. Di sana, Ian mengikuti Wendy dengan tujuan untuk membalaskan dendam kematian Erin. Julie berlari di perayaan menghindari kejaran Kevin, ketika Wendy datang, dua orang usil secara tidak sengaja membebaskan kuda yang takut akan kembang api. Kuda itu berlari dengan tali yang masih mengikat tubuhnya, dan tali itu mengikat leher Julie yang membuat dirinya terseret di sepanjang lapangan. Untungnya ia bisa diselamatkan Kevin. Ketika Wendy menanyakan Julie tentang orang yang duduk di sebelahnya saat di roller coaster, Perry berdiri dan saat itu, tiang bendera yang tajam dilontarkan kuda yang memberontak, menembus tubuh Perry. Wendy yang berhasil menyelamatkan Kevin yang merupakan gilirannya mati, didatangi Ian yang menyalahkan Wendy atas kematian Erin. Lalu, beberapa kembang api menyala ke arah mereka, setelah Wendy hampir mati karena itu, Ian yang tidak terkena apapun, mati saat kembang api menghancurkan penopang sebuah benda besar yang tajam, benda itu terjatuh dan memotong Ian jadi dua.
Lima bulan kemudian, Wendy menunggu di kereta bawah tanah dan memutuskan untuk meninggalkan kereta karena merasakan sesuatu yang aneh. Saat menuju keluar, dia bertemu Julie yang masuk ke dalam kereta. Wendy berkata kepada Julie bahwa Kematian mungkin masih mengejar mereka. Saat di pojok gerbong, Wendy melihat Kevin. Saat itu kereta keluar dari lintasan rel saat sebuah tikus mengigit karet tempat pengontrol kereta. Kepala Kevin yang di dekat jendela terlontar ke dinding subway. Kemudian kereta terpisah, Wendy terbangun di rel dan sebelum ia sempat melakukan apapun, sebuah kereta datang ke arahnya. Ia lalu terbangun untuk menyadari bahwa kecelakaan tersebut adalah penglihatan. Lalu ia memperingatkan Kevin dan Julie, dan ketiganya berusaha untuk kabur dari kereta. Lalu layar menjadi gelap saat kereta benar-benar terjadi kecelakaan, mungkin membuat ketiganya mati dan membuat orang-orang yang selamat dari kecelakaan di wahana Devil's Flight menjadi tiada.


                            The Final Destination/Final Destination 4 menceritakan tentang sepuluh tahun setelah kecelakaan Penerbangan 180, sembilan tahun setelah kecelakaan mobil Rute 23, dan empat tahun setelah kecelakaan roller coaster wahana Devil's Flight.
Film ini dimulai dari keempat teman, yakni Nick O'Bannon dan kekasihnya Laurie Milligan yang datang bersama kedua teman lainnya, Janet Cunningham dan Hunt Wynorski untuk pergi ke sebuah stadion pertandingan mobil di McKinley Speedway. Disana, Nick mendapatkan penglihatan yang memperlihatkan secara nyata bagaimana sebuah mobil terguling dengan kencang dan membuat sebuah kecelakaan besar, yang mengakibatkan nyaris semua orang yang berada di Podium 180 meninggal dengan mengerikan dan sadis. Kematian-kematian itu masih terlihat nyata kala Nick menyadari bahwa itu semua hanyalah firasat mimpi yang aneh. Namun Nick menyadari bahwa nyaris semua kegiatan dan perkataan sama seperti di mimpinya. Nick menyakini ketiga temannya untuk pergi dan saat itu, beberapa orang menjadi marah dan membuat keributan, membuat 13 orang memutuskan keluar dari stadion dan meneruskan masalah. Saat itulah, mobil-mobil meledak sebagaimana dalam mimpi Nick. Seorang rasis, Carter, yang menyuruh istrinya Chyn, untuk tetap di stadion berusaha kembali sementara Samantha memeluk ketiga anaknya serta suaminya karena selamat, di kejadian tersebut, sebuah ban melayang dan menghantam kepala Nadya, mengakibatkan kepalanya hancur berantakan.
Di malam kedukaan di puing McKinley Speedway, Carter yang istrinya tidak selamat dari kecelakaan memutuskan untuk membakar sebuah salib di halaman rumah satpam McKinley, George Lanter (perbuatan ini adalah perbuatan rasis dimana seorang lelaki yang berpaham rasis membakar salib di rumah orang berkulit hitam untuk menciptakan teror). Sebelum sempat menyelesaikannya, Carter dengan tidak sengaja terseret rantai besar di belakang mobil truknya yang menyeretnya ke jalan, sementara minyak tanah dari belakang rantai mengalir, membuat percikan listrik rantai berubah menjadi api dan membakar Carter hidup-hidup sebelum meledak.
Keesokan harinya, Laurie diterangkan oleh Nick bahwa Nick memimpikan tanda-tanda dalam TKP kematian Carter, dan di hari yang sama mereka memutuskan untuk meriset melalui internet tentang keanehan ini. Di hari itu, Samantha yang setelah pergi merias diri di salon, mati dengan tragis saat sebuah batu terlempar kencang oleh mesin pemotong rumput, menembus mata Samatha dan mati seketika. Setelahnya Laurie dan Nick mengundang Janet dan Hunt untuk memercayai mereka, dan ditolak mentah-mentah. Kemudian Laurie dan Nick berhasil meyakini George untuk memperingatkan kepada orang-orang yang selamat dari kecelakaan. Andy Kewzer, pacar Nadia, mati karena badannya terlempar oleh tabung gas bertekanan tinggi membuat badannya hancur. Juga saat Jontahan Grove, seorang koboi yang berhasil selamat dari kecelakaan, tertimpa bak mandi di atas bangsal rumah sakitnya mengakibatkan kematian yang fatal.
Saat itu pula, mereka berpencar, Laurie dan George mencari Janet sementara Nick mencari Hunt. Laurie dan George berhasil menyelamatkan Janet dari kecelakaan di pencucian mobil otomatis, namun Nick gagal menyelamatkan Hunt yang tubuhnya tersedot pengering air kolam renang bertekanan tinggi dan membuat organ dalam tubuhnya terburai. Yakin menyelamatkan Janet berarti mencurangi Kematian, mereka menganggap segalanya sudah selesai dan di hari itu sementara George dan Nick berjalan-jalan di sekitar rumah Nick, Laurie dan Janet pergi untuk menonton sebuah film 3D di bioskop.
Di jalan, tepat saat menyeberangi jalan, George tertabrak ambulan dan Nick menyadari semuanya belum selesai, ia pergi ke mobilnya dan menjuju Mall tempat Laurie dan Janet menonton, saat itu sebuah kecelakaan terjadi di ruang studio yang belum selesai, api terpercik disana dan membuat api mulai merambat ke tangki-tangki bensin, sialnya, studio yang belum jadi itu tepat di belakang studio tempat Janet dan Laurie menonton. Nick berhasil menyelamatkan Laurie tepat saat ledakan terjadi, Janet meninggal di bioskop dan Nick berusaha mencari jalan keluar. Di eskalator yang rusak, Laurie mati tergilas mesin eskalator dan Nick yang masih ketakutan, tersadar bahwa ia masih ada di jalan, ia masih bisa menyelamatkan Laurie dan Janet (George tetap mati tertabrak). Kemudian Nick pergi ke studio yang belum jadi tersebut, dan pada saat terakhir, berhasil memadamkan api yang mulai menjalar.
Seminggu kemudian, ketiganya sepakat untuk minum bersama di sebuah kafe di pinggir perempatan, Nick memperingatkan kepada pekerja yang berada di sebuah penyangga besi untuk memperbaiki kaki penyangga yang lepas. Nick kemudian minum bersama dengan Laurie serta Janet. Nick menyadari bahwa ada sesuatu yang salah dengan kejadian itu, mulai melihat bahwa semua tanda-tanda kematian terdahulu ada di situ dengan penglihatan aneh. Ia menyadari bahwa segala bencana dan kecelakaan sebelumnya hanyalah tipuan dari Kematian untuk menyamarkan kematian sebenarnya Nick dan kedua temannya, lalu sebuah truk besar menghindari jatuhnya penyangga besi, membanting setir dan menabrak dinding kaca tempat Nick, Laurie, dan Janet duduk di sana. Mereka tertabrak dan mengakibatkan ketiganya mati. Mengeliminasi semua orang yang tahu tentang maksud sebenarnya dari kecelakaan tersebut.

                                          Final Destination 5 menceritakan tentang
Beberapa bulan sebelum kecelakaan penerbangan 180. Adalah Sam Lawton (Nicholas D'Agosto) bersama kekasihnya Molly Harper (Emma Bell), dan beberapa penumpang lainnya menaiki bus interline city, RollandCoach Lines dalam acara retreat menuju Vancouver-British Island. Sam mendapatkan penglihatan bahwa sebuah jembatan yang akan ia lewati akan runtuh, selama dalam perjalanan beberapa pertanda juga sudah terbaca dan dirasakan oleh Sam, namun karena Sam tidak mau merusak acara liburannya, dia akhirnya memilih diam dan mengontrol dirinya agar tidak menjadi terlihat bodoh di depan teman-temannya.
Namun apa yang dirasakan oleh Sam benar terjadi. Perasaan buruk yang dialami oleh Sam terbukti saat bus yang mereka tumpangi melewati jembatan gantung North Bay. Jembatan yang masih dalam perbaikan dan pengaspalan itu mulai retak saat seorang pekerja membongkar lapisan aspal sehingga retakan tersebut mengakibatkan jembatan tidak kuat menahan beban mobil yang melintasinya dan membuat baut penahan kabel baja jembatan tersebut perlahan-lahan longgar dan lepas. Saat kejadian, Bus yang ditumpangi Sam dan mobil-mobil lainnya sedang berada di atas jembatan, tanpa disadari salah satu rangka jembatan mulai bengkok dan patah menembus bagian jembatan hingga menggulingkan mobil yang berada tepat dibawah rangka baja tersebut.
Setelah kejadian mengerikan itu, beberapa korban mulai berjatuhan. Saat seluruh pengendara mulai sadar dan panik karena jembatan mulai goyang dan rapuh, keadaan semakin buruk. Semua keluar dari mobil masing-masing dan berlarian menyelamatkan diri namun sayang, hal ini terlambat karena jembatan mulai runtuh sebelum semua pengendara berhasil menyelamatkan diri. Seorang penumpang, Candice Hooper (Ellen Wroe) yang hendaknya akan menyelamatkan diri harus menerima kenyataan dirinya mati mengenaskan saat sebuah dirinya jatuh ke bawah jembatan dan tertusuk tiang besi perahu layar dibawahnya.
Belum lagi saat seorang lelaki, Isaac (P.J. Byrne) yang saat itu sedang berada didalam toilet bis tidak sempat keluar sehingga harus terjun bebas bersama bis yang ia tumpangi. Melihat banyak orang yang terbunuh, seorang gadis bernama Olivia Castle (Jacqueline MacIness Wood) langsung berlari mejauh dari retakan dan meminta bantuan Sam untuk menyebrang ke sisi lain jembatan melewati sebuah baja yang patah, namun naas, baja yang berguna untuk menyangga jembatan malah terlepas sehingga Olivia harus jatuh kedalam laut. Saat itu pula sebuah mobil jatuh dari atas jembatan menimpa dirinya.
Dari situ, keadaan makin parah. Seorang pria, Dennis (David Koechner) yang sedang berlari ke sisi lain jembatan, jatuh terguling namun dapat bertahan karena memegang beton yang lepas, sialnya, sebuah tangki aspal panas tiba-tiba tumpah sehingga menyiram dirinya sampai mati. Seperti tidak cukup korban, kematian 'pun mengejar seorang pria bernama Nathan (Arlen Escaperta). Dirinya meninggal saat sebuah kabel baja berayun menghantam kepalanya. Seluruh jembatan mulai goyang, seorang pria Peter Friedkin (Miles Fisher) yang 'sempat' selamat juga akhirnya mati mengenaskan saat dirinya tertusuk beberapa batang beton yang terlempar dari atas truk yang anjlok. Sam yang saat itu sedang berusaha untuk menyelamatkan diri setelah keluar dari mobil ternyata bernasib sama dengan korban-korban lainnya. Dia meninggal setelah papan gerigi besi yang jatuh dari truk membelah tubuhnya. Molly adalah satu-satunya orang yang selamat dari kejadian itu.

                Final Destination 5 Poster
 Limited Poster of Final Destination  5
 Final Destiantion 1
                                Final Destination Premiere Poster








No comments: